Skip to main content

Posts

Genderang Seruling Canka Lokananta

Genderang Seruling Canka Lokananta merupakan drumband kebanggaan Korps Taruna Akademi Militer, sebagai tradisi turun - temurun dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Menurut sejarahnya, Canka Lokananta dibentuk pada tanggal 16 april 1959 dengan pelatih pertama yaitu Lettu Suhirno dan dengan alat yang masih sangat sederhana kala itu. Kini, alat-alat musik yang dipakai sudah sangat lengkap, antara lain snare drum, tenor drum, bass drum, bellyra, trombone, terompet, flute, dll. Perpaduan suara alat-alat tersebut terdengar merdu ketika dimainkan oleh para taruna AKMIL. Hal ini tidak mengherankan karena sebenarnya secara tata bahasa, Canka Lokananta berarti suara merdu dari surga. Dalam setiap aksinya, Genderang Suling Canka Lokananta dipimpin oleh Mayoret atau dalam istilah taruna disebut Penatarama. Biasanya postur tubuhnya lebih tinggi daripada yang lain. Kostum yang dipakai pun unik, penuh dengan aksesoris kebesaran khas militer dan mengenakan topi militer
Recent posts

Yonkav (Bataliyon Kavaleri)

Batalyon Kavaleri (Yonkav) adalah batalyon  pasukan   kavaleri  Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berbeda dengan  Batalyon Infanteri , Batalyon Kavaleri tidak selalu terdiri dari 600-1000 personel. Ukuran Batalyon bagi Korps yang menggunakan  Baret   Hitam  ini biasanya menggunakan jumlah kendaraan yang dimiliki, terdiri dari sekian tank atau sekian panser. Misalnya, pada Batalyon Kavaleri di lingkungan Kostrad, satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank  Scorpion  dan 1 tank Stormer APC. Lebih jauh, tiga peleton membentuk satu kompi, dan akhirnya tiga kompi membentuk satu batalyon. Kavaleri terkenal dengan kendaraan yang digunakan di dalam pertempuran yaitu  kuda  karena Kavaleri merupakan pasukan berkuda di dalam pertempuran aslinya. Mengikut perkembangan zaman, sekarang kavaleri dibekali oleh kendaraan tempur seperti  Tank ,  Panser , dll Pembinaan Kesatuan Kavaleri berada dalam lingkup tugas  Pussenkav   Pusat Kesenjataan Kavaleri   TNI AD  yang bertugas menyelenggaraka

Zulkifli Lubis, Pentolan Intelijen Indonesia yang Penuh Misteri.

Peran lembaga intelijen sangatlah penting bagi semua negara. Lembaga yang bertugas melakukan analisis kemungkinan terjadinya konflik, dan berusaha mencari tahu banyak hal sehingga bisa digunakan untuk pertimbangan negara dalam mengambil keputusan.  Seperti halnya negara-negara besar di dunia. Indonesia juga memiliki lembaga intelijen. Lembaga ini didirikan oleh seorang pria hebat bernama Zulkifli Lubis. Melalui tangan dingin dari mantan perwira TNI AD ini, BIN atau Badan Intelijen Negara akhirnya terbentuk dan bekerja secara apik di Indonesia.  Zulkifli Lubis adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara yang lahir di Aceh pada tahun 1923. Sejak kecil dia terbiasa belajar dan membaca, dan ibu nya seorang guru. Zulkifli Lubis melanjutkan sekolahnya di HIS kemudian ke MULO. Saat bersekolah di MULO inilah dia kerap membaca dan mendengar pidato dari Soekarno sehingga rasa kebangsaannya meningkat.  Di MULO dia mempengaruhi temannya untuk melawan Belanda secara diam-diam. Dia selalu

BIN (Badan Intelijen Negara )

                     "berani tidak dikenal, mati tidak dicari, berhasil tidak dipuji, dan gagal dicaci maki" Badan Intelijen Negara , disingkat  BIN , adalah  lembaga pemerintah nonkementerian   Indonesia  yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang  intelijen . Kepala BIN sejak  9 September   2016  adalah Jenderal Polisi  Budi Gunawan . "Badan Intelijen Negara". Intelijen Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasi yang dihargai atas ketepatan waktu dan relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan "data", yang berupa informasi yang akurat, atau "fakta" yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang disebut "data aktif" atau "intelijen aktif", informasi ini biasanya mengenai rencana, keputusan, dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut pandang organisasi pengumpul intelijen. Pada dinas intelije

Badan Intelijen Strategis (BAIS)

Badan Intelijen Strategis  (disingkat  BAIS TNI ) adalah  organisasi  yang khusus menangani  intelijen   kemiliteran  dan berada di bawah komando Markas Besar  Tentara Nasional Indonesia . [1]  BAIS bertugas untuk menyuplai analisis-analisis intelijen dan strategis yang aktual maupun perkiraan ke depan -biasa disebut jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang- kepada  Panglima TNI  dan  Departemen Pertahanan . Markas BAIS terletak di kawasan  Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan . BAIS berawal dari  Pusat Psikologi Angkatan Darat  (disingkat  PSiAD ) milik Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) untuk mengimbangi  Biro Pusat Intelijen  (BPI) di bawah pimpinan  Subandrio , yang banyak menyerap  PKI . Tahun  1986  untuk menjawab tantangan keadaan BIA diubah menjadi  BAIS . Perubahan ini berdampak kepada restrukturisasi organisasi yang harus mampu mencakup dan menganalisis semua aspek Strategis Pertahanan Keamanan dan Pembangunan Nasional.

DEN BRAVO 90 PASKHAS

      Satuan Bravo 90   (disingkat   Satbravo-90 ) sebelumnya bernama   Denbravo 90   adalah satuan pelaksana operasi khusus   Korps Pasukan Khas   yang berkedudukan langsung di bawah   Dankorpaskhas . Satuan Bravo 90 Paskhas bertugas melaksanakan operasi   intelijen , melumpuhkan alutsista/instalasi musuh dalam mendukung operasi udara dan penindakan teror bajak udara serta operasi lain sesuai kebijakan   Panglima TNI . Terbilang   pasukan khusus   Indonesia yang paling muda pembentukannya. Baru dibentuk secara terbatas di lingkungan   Korps Pasukan Khas   TNI-AU   pada   1990 ,   Bravo   berarti yang   terbaik . Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran   Jenderal   Guilio Douchet : Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara. Satuan Bravo 90 memiliki Motto:  Catya Wihikan Awacyama Kapala artinya Setia, Terampil, Berhasil Satuan Bravo &

Operasi Pembebasan Sandera Somalia

Perompak Somalia yang membajak Kapal Sinar Kudus Indonesia Aneka komentar dan kontroversi tentang penyanderaan Kapal Sinar Kudus dengan 20 orang ABK dan Kapten Kapalnya di media massa tidak sempat diikuti oleh Laksamana Pertama A.Taufiqurrahman yang akrab disapa Laksma Taufiq, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1985. “Dalam dua belas jam setelah pengangangkatannya di pagi hari sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat (Guspurlabar), saya sudah harus berangkat tugas,” kenangnya. Semula Laksma Taufiq adalah Komandan Komando Latihan (Kolat) Armada Timur. Ia mengaku belum sempat memasuki ruangan kantor barunya, karena keburu berangkat tugas berlayar. Laksma TNI Taufiq Dan Guspurlabar Taufiq bertugas memimpin pasukan pertama yang dikirim ke Somalia. Pasukan ini diangkut oleh dua kapal perang jenis fregat yaitu KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah. Kedua KRI juga dilengkapi dengan 1 helikopter dan boat Sea-Rider. Pasukan itu menjadi bagian dari S