Skip to main content

Zulkifli Lubis, Pentolan Intelijen Indonesia yang Penuh Misteri.



Peran lembaga intelijen sangatlah penting bagi semua negara. Lembaga yang bertugas melakukan analisis kemungkinan terjadinya konflik, dan berusaha mencari tahu banyak hal sehingga bisa digunakan untuk pertimbangan negara dalam mengambil keputusan. 
Seperti halnya negara-negara besar di dunia. Indonesia juga memiliki lembaga intelijen. Lembaga ini didirikan oleh seorang pria hebat bernama Zulkifli Lubis. Melalui tangan dingin dari mantan perwira TNI AD ini, BIN atau Badan Intelijen Negara akhirnya terbentuk dan bekerja secara apik di Indonesia. 

Zulkifli Lubis adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara yang lahir di Aceh pada tahun 1923. Sejak kecil dia terbiasa belajar dan membaca, dan ibu nya seorang guru.
Zulkifli Lubis melanjutkan sekolahnya di HIS kemudian ke MULO. Saat bersekolah di MULO inilah dia kerap membaca dan mendengar pidato dari Soekarno sehingga rasa kebangsaannya meningkat. 
Di MULO dia mempengaruhi temannya untuk melawan Belanda secara diam-diam. Dia selalu enggan menyanyikan lagu Belanda atau melakukan upacara saat sekolah. Selepas dari MULO dia melanjutkan sekolah ke AMS B, Yogyakarta. Di sekolah ini dia mulai melakukan diskusi-diskusi kenegaraan yang membuat semangat berjuangnya semakin meluap. 

Saat Jepang mulai menduduki Indonesia, Zulkifli Lubis diminta oleh teman-temannya untuk ikut latihan militer. Dari pelatihan ini, dia mendapatkan banyak pengetahuan. Dia pernah dilatih bagaimana taktik bertempur oleh perwira militer Jepang. Selain taktik bertempur, Zulkifli Lubis juga pernah diajarkan dasar-dasar intelijen yang akhirnya menjadi jalan hidupnya hingga tiada. 
Pasca Jepang keluar dari Indonesia, karier dari Zulkifli Lubis semakin menanjak. Kemampuannya yang hebat membuatnya memiliki jabatan tinggi. Bahkan saat tubuh TNI AD terjadi konflik dia pernah ditunjuk sebagai ketua KASAD. Sayangnya, posisi ini tidak berjalan lama lantaran dia dianggap pro barat dan tidak mendedikasikan dirinya untuk militer Indonesia. 
Barangkali prestasi terhebat dari Zulkifli Lubis adalah mendirikan badan intelijen. Ilmu intelijen yang dia dapat dari perwira Jepang digunakan dengan sebaik-baiknya. Dia sadar kalau intelijen sangat penting untuk negara. Tanpa lembaga ini, negara tidak akan tahu kalau sebuah ancaman bisa datang dari luar dan juga dalam negeri sendiri. 

Dia mendirikan Badan Istimewa atau BI sebagai ujung tombak intelijen di Indonesia. Setelah berjalan lama BI dibubarkan dan diganti BRANI atau badan Rahasia Negara Indonesia yang menjadi cikal bakal BIN yang saat ini memegang peranan penting dalam intelijen di Indonesia. Zulkifli merekrut orang-orang hebat yang dipekerjakan untuk keamanan negeri ini secara menyeluruh. 
Di bawah kepemimpinanya BRANI mampu berkembang dengan sangat pesat. Dia dan anak buahnya mampu memprediksi peristiwa besar yang berbahaya. Dia mengajarkan semua teknik intelijen kepada anggota terbaik untuk ditelorkan menjadi agen profesional. Zulkifli Lubis berusaha menelorkan anggota terbaik yang bekerja secara profesional dan siap menjadi penggantinya. 
Bagi Zulkifli Lubis, memiliki anggota yang profesional akan membuat sektor intelijen di Indonesia berkembang dengan pesat. Dia tidak peduli dengan segala kritik yang mengarah dengan metode memimpinnya. Satu yang jelas, dia tidak pelit dalam membagi apa saja yang dia kuasai. Memiliki banyak profesional akan membuat intelijen di Indonesia berkembang terus bahkan hingga sekarang. 
Perannya yang besar dalam dunia intelijen membuatnya dijuluki bapak intelijen Indonesia. Tanpa jasanya, Indonesia tidak akan bisa terus berkembang menjadi cukup hebat di kancah internasional.

Comments

Popular posts from this blog

KOPASSUS DAN LORENG DARAH MENGALIR.

Dalam parade dan defile pasukan dalam HUT ABRI (TNI) 5 Oktober 1964, untuk pertama kalinya Menparkoad-RPKAD (sekarang Kopassus) tampil resmi dan memperkenalkan didepan publik dengan menggunakan seragam yang dirancang dengan corak khusus yang kemudian dikenal dengan loreng Darah Mengalir. - Ketika itu prajurit-prajurit Menparkoad tampil menggunakan topi laken loreng dengan corak yang sama dengan seragamnya. Namun topi laken ini urung diberlakukan sebagai bagian dari identitas resmi pasukan ini yang sudah kadung lekat dengan Baret Merah. - Topi laken loreng ini sempat popular ketika digunakan oleh prajurit-prajurit satuan ini ketika terlibat penugasan operasi penumpasan PGRS/ Paraku serta penugasan di Timor Timur pada masa masa awal integrase. - Selain itu, prajurit-prajurit satuan ini pernah juga mengenakan kombinasi baju loreng (Darah Mengalir) dengan celana hijau, dan ketika itu sempat menjadi trend, tidak hanya di lingkungan Baret Merah namun juga merambah di satuan-satuan l...

SAT GULTOR 81 KOPASSUS

S atuan 81/Penanggulangan Teror  atau disingkat  Sat-81/Gultor  adalah satuan di  Kopassus  yang setingkat dengan Grup dan merupakan Prajurit terbaik dari seluruh Prajurit TNI, bermarkas di  Cijantung ,  Jakarta Timur . Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan Dansat-81/Kopassus saat ini dijabat oleh Kolonel Inf Tri Budi Utomo. Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala  Badan Intelijen Strategis  (BAIS)  ABRI  Letjen TNI LB Moerdani menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada  30 Juni   1982 , muncullah  Detasemen 81  (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama  Mayor  Inf.  Luhut Binsar Panjaitan  dengan wakil  Kapten  Inf.  Prabowo Subianto . Kedua perwira ter...

Badan Intelijen Strategis (BAIS)

Badan Intelijen Strategis  (disingkat  BAIS TNI ) adalah  organisasi  yang khusus menangani  intelijen   kemiliteran  dan berada di bawah komando Markas Besar  Tentara Nasional Indonesia . [1]  BAIS bertugas untuk menyuplai analisis-analisis intelijen dan strategis yang aktual maupun perkiraan ke depan -biasa disebut jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang- kepada  Panglima TNI  dan  Departemen Pertahanan . Markas BAIS terletak di kawasan  Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan . BAIS berawal dari  Pusat Psikologi Angkatan Darat  (disingkat  PSiAD ) milik Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) untuk mengimbangi  Biro Pusat Intelijen  (BPI) di bawah pimpinan  Subandrio , yang banyak menyerap  PKI . Tahun  1986  untuk menjawab tantangan keadaan BIA diubah menjadi  BAIS . Perubahan ini berdampak kepada restrukturisasi organisasi yang harus mampu mencakup dan me...